
Pati, Jawa Tengah – Polresta Pati menggelar rapat koordinasi lintas sektoral yang melibatkan Bulog, Cabang Dinas Kehutanan (CDK), Dinas Pertanian, KPH Pati, dan BPS. Pertemuan ini bertujuan untuk menggenjot peningkatan luas lahan dan produksi jagung di Kabupaten Pati, demi mendukung ketahanan pangan nasional.
Rapat yang berlangsung di Aula SAR Polresta Pati pada Selasa (10/06) 09.30 WIB hingga selesai ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Pati AKBP Jaka Wahyudi. Turut hadir dalam Rapat ini, PJU Polresta Pati, Administratur KPH Pati Bapak Arif Fitri Saputra, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati Bapak Ratri Wijayanto, Kepala Cabang Perum Bulog Pati Bapak Nur Hardiansyah, Kepala BPS Kabupaten Pati Bapak Bob Setiabudi, serta perwakilan dari Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II. Para Kapolsek di wilayah sentra pertanian jagung, seperti Kapolsek Kayen, Sukolilo, Tambakromo, Margorejo, dan Dukuhseti, serta 70 perwakilan Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Dalam sambutannya, AKBP Jaka Wahyudi menegaskan pentingnya kolaborasi antarlembaga untuk mencapai target peningkatan produksi jagung. “Rapat koordinasi ini adalah wujud nyata komitmen kita bersama dalam meningkatkan luasan lahan dan hasil panen jagung di Kabupaten Pati,” ujarnya.
Lebih lanjut, perwakilan dari Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II, Bapak J. Budi Prasetya menjelaskan bahwa dari total 11.486,25 Ha lahan Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) di Pati, 15 KTH telah mengantongi SK dengan total luasan 5.996,7 Ha. Dari jumlah tersebut, 3.937 Ha sudah ditanami jagung. Beliau juga menegaskan pentingnya bagi kelompok tani yang ingin mengajukan SK Kehutanan Sosial untuk mematuhi regulasi yang berlaku.
Kemudian dari Perhutani, Administratur KPH Pati Bapak Arif Fitri Saputra menyampaikan kabar gembira. Perhutani Pati telah menyiapkan 3.000 Ha lahan tambahan untuk penanaman jagung. Ia juga menekankan bahwa petani yang menggarap lahan perhutani harus tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Kebijakan Perhutani akan meliputi pendataan LDKK dan LMDH untuk mengelola kebutuhan pupuk bagi petani di wilayah perhutani.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati Bapak Ratri Wijayanto memaparkan data produksi jagung yang menjanjikan. “Rata-rata produksi jagung selama lima tahun terakhir (2020-2024) mencapai 175.170 ton,” ungkapnya. Untuk tahun 2025, Dinas Pertanian menargetkan Luas Tambah Panen (LTP) sebesar 25.942 Ha.
Dukungan dari sisi penyerapan hasil panen juga datang dari Kepala Cabang Perum Bulog Pati Bapak Nur Hardiansyah. Bulog siap membeli jagung dengan kadar air 14% seharga Rp 5.500/kg. Nur Hardiansyah juga menginformasikan bahwa Bulog Pati sedang merenovasi gudang penyimpanan jagung berkapasitas 2.000 ton di Kecamatan Juwana.
Sebagai penutup AKBP Jaka Wahyudi menegaskan kembali bahwa dari lahan KHDPK yang ada, tercatat 2.400 Ha lahan yang saat ini ditanami singkong siap beralih ditanam jagung pada musim tanam berikutnya dan Perum Perhutani akan memberikan ruang bagi petani untuk menggarap lahan dengan sistem agroforestry, yaitu dengan jarak tanam 6×3 meter untuk ditanami jagung, pungkasnya.
(Humas Resta Pati)